Halaman

Rabu, 24 Oktober 2012

SANGGUL DAERAH MINAHASA

-->

SANGGUL PINGKAN
Asal-usul Sanggul
Menjelang akhir abad ke-17, yaitu tahun 1690, di Tanah Wengko, salah satu tempat di Minahasa, ada seorang gadis keturunan Walian Ambowailan (Ambalean), yang bernama Pingkan Mogoghunoi. Gadis itu mempunyai rambut yang sangat panjang hingga mencapai lantai. Rambut gadis itu selalu dikepang (dicako). Pada saat-saat tertentu, rambutnya dikonde atau dialdimbu’kun (bahasa Tombulu) atau diulu’kan (bahasa Tontemboan). Jadi, kreasi kondi ini berasal dari seorang gadis yang bernama Pingkan, yang kemudian pada abad ke-19 ini makin disempurnakan.
Konde seorang gadis atau ibu-ibu muda berbeda dengan konde kaum ibu yng sudah lanjut usia (setengah umur).
Dalam kehidupan sehari-hari, rambut mereka hanya dikepang dua atau dikepang satu (cako) dan pada bawah kepangannya dilepas. Untuk keperluan pesta, upacara resmi, pernikahan, rambut yang biasanya dikepang itu dikonde.
Cara Membentuk Sanggul
Pertama-tama bagian depan ramut diarahkan ke muka, lalu pangkal rambut itu disasak sepanjang kurang lebih 5 cm, kemudian dikembalikan ke arah belakang sambil dirapikan. Untuk membentuk dua konde, bagian belakang rambut kepala dibagi dua secara vertikal.
Sanggul gadis-gadis atau ibu-ibu muda dibuat konde dua dan letaknya di belakang kuping agak ke bawah menutupi sebagian leher belakang. Sangguk kaum ibu setengah umur dibuat konde satu berbentuk lingkaran pada tengah belakang agak ke bawah dan letaknya di bawah kuping. Rambut depan yang berada di atas telinga dibentuk sedikit seperti belahan telur, yang disebut koip.
Hiasan Konde
Hiasan konde dipakai bunga hdiup yang disesuaikan dengan warna baju pemakainya. Bunga rosi (kembang mawar) merupakan hiasan konde yang paling disenangi, tetapi biasanya hiasan bunga ini tidak diharuskan. Bunga-bunga lain pun boleh dipakai sebagai hiasan konde.
Letak bunga juga mempunya arti. Untuk seorang gadis, hiasan bunga itu diletakkan di sebelah kiri dan untuk wanita yang sudah menikah hiasan bunga itu dapat diletakkan di sebelah kanan konde. Hiasan ini menyiratkan agar wanita tetap kelihatan segar, harum dan hidup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar